Emang Jalan Kaki Lebih Efektif Nurunin Berat Badan Daripada Lari? Kok Bisa? Simak Perbedaan Cara Pembakaran Lemak Antara Lari dan Jalan

Silvia Nur Chairina

2 Januari 2025

Edukasi

Sekawan! Kalau lagi cari cara buat nurunin berat badan, pernah kepikiran nggak, jalan kaki tuh lebih ampuh daripada lari? Jawabannya nggak simpel "iya" atau "nggak", karena kedua aktivitas ini punya cara kerja beda buat bakar lemak. 

Cara Tubuh Membakar Lemak Saat Berjalan dan Berlari

  • Berjalan (Intensitas Rendah hingga Sedang):
    Saat jalan santai atau jalan cepat, tubuh kita lebih fokus pake lemak sebagai bahan bakar utama. Lemak ini dipecah pelan-pelan jadi energi, makanya cocok banget buat aktivitas intensitas ringan kayak jalan kaki.
  • Lari (Intensitas Tinggi):
    Kalau lari, beda cerita. Karena tubuh butuh energi cepet, yang dipake duluan adalah karbohidrat (glikogen). Lemak tetep ikut kebakar, tapi porsinya lebih kecil dibanding karbohidrat.
  • Pas jalan, detak jantung kita biasanya ada di 50-70% dari detak jantung maksimum, alias zona pembakaran lemak. Di zona ini, tubuh maksimal banget pake lemak sebagai bahan bakar.
  • Tapi, kalau lari, detak jantung langsung naik ke zona aerobik atau anaerobik (di atas 70%), di mana tubuh lebih ngandelin karbohidrat buat tenaga.

Kelebihan Berjalan untuk Menurunkan Berat Badan

  • Pemanfaatan Lemak yang Lebih Efisien: Jalan santai atau cepat itu intensitasnya pas banget buat bakar lemak. Kalau konsisten jalan 10.000 langkah sehari, kamu bisa bakar lemak yang cukup signifikan dalam jangka panjang.
  • Membakar Kalori dengan Efektif: Fun fact nih, jalan kaki 10.000 langkah sehari itu bisa bakar sekitar 300-500 kalori lho, tergantung berat badan dan kecepatannya. Jadi cocok banget buat yang mau diet tapi nggak pengen olahraga berat.
  • Risiko Cedera Lebih Rendah: Karena low impact, jalan kaki jauh lebih aman buat sendi. Semua umur bisa ikut, dari yang muda sampai yang senior.
  • Mudah Dipertahankan Sebagai Rutinitas: Jalan kaki tuh fleksibel banget, nggak butuh alat khusus, dan bisa dilakuin kapan aja. Nggak ada alasan ribet deh pokoknya.

Kelebihan Lari untuk Menurunkan Berat Badan

  • Total Kalori yang Dibakar Lebih Banyak
    Kalau waktu kamu terbatas, lari bisa jadi opsi bagus. Dalam waktu singkat, kalori yang dibakar lebih banyak daripada jalan.
  • Afterburn Effect (EPOC)
    Setelah lari, tubuh tetep bakar kalori bahkan setelah selesai olahraga. Ini disebut Excess Post-Exercise Oxygen Consumption (EPOC). Jadi, makin efisien kan?

Mana yang Lebih Cocok Buat Kamu?

Kalau tujuan kamu:

  • Fokus bakar lemak langsung tanpa bikin tubuh capek banget, pilih jalan kaki.
  • Bakar kalori lebih banyak dalam waktu singkat, lari bisa jadi solusi.

Tapi inget, kunci utama biar berat badan turun adalah konsistensi. Kombinasikan olahraga dengan pola makan sehat biar hasilnya makin optimal.

Baik jalan kaki maupun lari punya keunggulan masing-masing buat nurunin berat badan. Pilih yang paling nyaman buat kamu dan sesuai sama gaya hidupmu.

Untuk memudahkan kamu tracking berapa langkah saat ingin berolahraga jalan atau lari, kamu bisa pake Strava! Apalagi Strava Premium, fitur-fiturnya lengkap banget. Nggak cuma hitung langkah, tapi juga bisa analisis detak jantung, peta rute, dan banyak lagi. Kalau mau hemat, patungan Strava Premium di seakun.id bisa jadi pilihan, cuma Rp 499.000 per tahun aja. Hemat kan? Yuk, cobain sekarang dan jadi versi terbaik dari diri kamu!


jalan kaki vs lari, cara membakar lemak, efektif menurunkan berat badan, olahraga untuk diet, 10.000 langkah kalori, fat-burning zone, manfaat jalan kaki, afterburn effect, strava untuk olahraga, tips diet sehat