Sekawan! Hari ini, kita mau ulik yang heboh banget di Indonesia sejak dari pagi tadi, yaitu kejadian di Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana IHSG turun sangat drastis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ini adalah angka yang menunjukkan sehat atau tidaknya pasar saham di Indonesia. Tadi, tanggal 18 Maret 2025, IHSG turun sampai 6,12%! Karena penurunan yang cepat dan tajam banget, akhirnya BEI memutuskan buat menghentikan sementara perdagangan saham selama 30 menit. Ini namanya trading halt. Tujuannya adalah supaya orang-orang yang investasi saham nggak panik dan bisa berpikir tenang dulu.
Buat sekawan yang belum tahu, Bursa Efek Indonesia (BEI) itu tempat jual beli saham. Saham itu kayak kamu punya bagian kecil dari suatu perusahaan. Kalau perusahaannya bagus, harga sahamnya naik, tapi kalau perusahaannya lagi kurang bagus, harga sahamnya turun.
Back to topic, trading halt ini dimulai pada jam 11:19 sampai jam 11:49 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Cuma 30 menit aja kok. Setelah itu, jual beli saham dilanjutkan kembali seperti biasa. Ini bukan pertama kalinya trading halt terjadi, lho. Dulu juga pernah waktu pandemi Covid-19 tahun 2020.
Kenapa IHSG Bisa Turun Sebanyak Itu?
Ternyata banyak banget faktor yang bikin IHSG jatuh bebas hari ini. Bukan cuma satu alasan doang!
- Ada total 581 saham turun, hanya 105 saham naik, dan 271 saham yang nggak berubah.
- Semua sektor saham merah alias turun. Sektor utilitas turun 12,2%, sektor bahan baku turun 9,82%.
- Saham-saham perusahaan besar juga ikutan jatuh, misalnya DCI Indonesia, beberapa perusahaan milik bank-bank besar Indonesia, dan saham perusahaan energi.
Tapi ternyata nggak cuma itu aja! Ada banyak sentimen negatif yang bikin IHSG makin ambruk:
- Isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani
Beredar rumor kalau Menteri Keuangan Sri Mulyani bakal mundur dari jabatannya. Tapi Istana Kepresidenan udah membantah kabar ini dan bilang kalau itu hoaks. Walaupun begitu, pasar udah keburu panik!
- PHK massal sebelum Idulfitri
Banyak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal menjelang Lebaran. Ini bikin kekhawatiran kalau ekonomi Indonesia lagi nggak baik-baik aja.
- Credit rating dan downgrade bank besar
Lembaga rating global seperti Fitch, S&P, dan Moody’s lagi mengevaluasi peringkat kredit Indonesia setelah Morgan Stanley dan Goldman Sachs kena downgrade. Pasar takut rating Indonesia juga bakal kena imbasnya.
- Keputusan suku bunga dari Bank Indonesia & The Fed
Minggu ini, Bank Indonesia (BI) dan Federal Reserve (The Fed) bakal bikin keputusan soal suku bunga. Kalau suku bunga naik, bisa bikin investor makin ragu buat taruh duit di saham.
- APBN yang defisit makin melebar
Pendapatan negara turun sampai 30%, sementara pengeluaran naik terus. Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) makin besar, dan pemerintah perlu menerbitkan utang baru buat nutupin kekurangan ini.
- Geopolitik global makin panas
Presiden Rusia Vladimir Putin katanya mau perang lebih lama, yang bikin pasar global ketar-ketir. Ditambah lagi, Uni Eropa bakal balas dendam tarif lebih besar ke AS. Pasar makin khawatir sama resesi global.
Dampak Jika IHSG Terus Turun
Kalau IHSG terus turun kayak gini, banyak efek domino yang bisa terjadi:
- Investor makin panik → Kalau saham terus jatuh, investor bisa makin takut dan buru-buru jual sahamnya, bikin IHSG turun lebih dalam lagi.
- Perusahaan susah cari modal → Kalau harga saham turun, perusahaan jadi lebih sulit dapet dana buat ekspansi bisnis.
- Kepercayaan ekonomi turun → Kalau orang udah takut ekonomi makin jelek, mereka bakal nahan belanja dan investasi. Ini bisa bikin ekonomi jadi makin lambat.
- Rupiah makin lemah → Investor asing bisa cabut dari Indonesia, bikin nilai tukar rupiah jadi turun lebih dalam.
Jadi ya intinya, IHSG jatuh bukan cuma karena satu faktor aja. Ada banyak banget masalah, mulai dari isu menteri mundur, PHK massal, defisit APBN, geopolitik global, sampai keputusan suku bunga yang bikin pasar saham panik. Ditambah lagi, ekonomi Indonesia memang lagi nggak dalam kondisi terbaiknya, makanya para ahli ekonomi juga banyak yang pesimis soal masa depan ekonomi kita.
Semoga ke depannya ekonomi Indonesia bisa segera membaik, biar semua jadi lebih tenang, dan IHSG bisa naik kembali ya, sekawan!
Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG 5% turun, Trading halt BEI, IHSG adalah, Penurunan IHSG 18 Maret 2025, Ekonomi Indonesia 2025, Dampak trading halt, Penyebab penurunan IHSG, Ekonomi Indonesia memburuk, Saham turun BEI, Indeks Harga Saham Gabungan 2025, Saham BEI turun drastis, Survei ekonomi Indonesia LPEM FEB UI, Analisis IHSG 2025, Bursa saham Indonesia 2025, Faktor penurunan IHSG, Keadaan ekonomi Indonesia 2025, BEI trading halt 2025, Penyebab anjloknya IHSG, Kondisi pasar saham Indonesia 2025, Prediksi IHSG Indonesia.