Sekawan, Dunia baru saja dikejutkan dengan kabar wafatnya Paus Fransiskus pada Senin pagi, 21 April 2025. Paus yang berasal dari Argentina ini telah memimpin umat Katolik sejak 2013 dan meninggal pada usia 88 tahun. Tak hanya meninggalkan warisan kepemimpinan, kepergiannya juga memicu pertanyaan besar: siapa yang akan menggantikannya sebagai pemimpin Gereja Katolik?
Saat Paus meninggal atau mengundurkan diri, Gereja memasuki masa "sede vacante" yang berarti takhta kepausan kosong. Selama masa ini, tugas administratif gereja dipegang oleh Kamerarius, hingga Paus yang baru terpilih. Nah, inilah momen di mana konklaf proses pemilihan Paus baru dimulai.
Konklaf berasal dari bahasa Latin "cum clave" yang artinya “dengan kunci”, dan ini benar-benar menggambarkan proses yang sangat tertutup. Setelah Paus wafat, para kardinal yang berhak memilih Paus akan berkumpul di Vatikan. Hanya yang berusia di bawah 80 tahun yang boleh memilih, sementara yang lebih tua hanya bisa hadir tanpa hak suara. Biasanya, konklaf baru dimulai setelah masa berkabung yang berlangsung 15 hingga 20 hari, meskipun Paus Benediktus pernah mengubah aturan itu, memungkinkan konklaf dimulai lebih cepat jika para kardinal sepakat.
Para kardinal ini akan melaksanakan serangkaian pertemuan pendahuluan yang disebut kongregasi umum sebelum masuk ke Kapel Sistina. Di sana, mereka akan menutup diri dari dunia luar dengan mengunci pintu kapel dan berdoa bersama, memohon bimbingan Roh Kudus sebelum memilih pemimpin baru. Untuk menjaga kerahasiaan, mereka juga bersumpah untuk tidak mengungkapkan apapun tentang pemilihan tersebut.
Pemungutan suara dalam konklaf dilakukan hingga empat kali sehari, dan jika belum ada yang mendapatkan dua pertiga suara, asap hitam akan mengepul sebagai tanda bahwa pemilihan belum selesai. Tapi kalau sudah ada Paus terpilih, asap putih yang muncul menandakan bahwa kita sudah punya Paus baru. Begitu Paus baru terpilih, ia akan tampil di balkon Basilika Santo Petrus, mengumumkan dirinya dengan berkata, “Habemus Papam!” yang artinya “Kita punya Paus!”
Konklaf bukan cuma soal memilih pemimpin, tapi juga soal spiritualitas. Para kardinal tidak hanya duduk dan memilih, mereka benar-benar berdoa dan bermeditasi untuk memilih seseorang yang dapat memimpin umat Katolik di seluruh dunia. Proses ini adalah simbol dari kelanjutan, kesatuan, dan kekudusan Gereja Katolik.
Jadi, siapa yang bakal menggantikan Paus Fransiskus? Kita tunggu kabarnya ya sekawan, karena konklaf akan segera dimulai, dan dunia akan memperhatikan setiap langkah para kardinal.
Pemilihan Paus baru, Konklaf Vatikan 2025, Paus Fransiskus wafat, Siapa Paus yang terpilih, Paus baru, Proses pemilihan Paus, Konklaf Gereja Katolik, Sede vacante Gereja Katolik, Pemilihan pemimpin Gereja Katolik, Kardinal Gereja Katolik, Proses konklaf Vatikan, Pemilihan Paus Vatikan, Sejarah konklaf Gereja Katolik, Takhta Kepausan kosong, Pemilihan Paus melalui konklaf, Kardinal yang memilih Paus, Konklaf Vatikan 2025 prosedur, Siapa yang akan menjadi Paus baru, Gereja Katolik dan konklaf, Asap hitam dan putih konklaf, Proses memilih Paus yang baru, Pemimpin Gereja Katolik baru, Kardinal memilih Paus baru.