Sekawan! Kopi Tuku, baru aja bikin gebrakan dengan membeli naming rights untuk Stasiun MRT Cipete Raya. Mulai sekarang, stasiun itu resmi berganti nama jadi Stasiun Cipete Raya TUKU. Kamu sudah mendengar announcementnya di MRT belum?
Kok Bisa Cipete Raya? Kapan Resminya Nih?
Jadi gini, keputusan ini diumumin pada Januari 2025, dan ternyata ada alasan kenapa Cipete Raya dipilih. Tuku memang punya sejarah dan vibe yang kuat di daerah Cipete. Gerai pertama mereka itu di Cipete, lho! Jadi, ini kayak "balik ke rumah" sambil ninggalin jejak lebih besar di peta Jakarta.
Selain itu, stasiun Cipete Raya juga termasuk salah satu stasiun MRT yang ramai. Jadi, bayangin aja, ribuan orang bakal ngeliat nama TUKU tiap hari. Strategi branding yang cerdas banget, kan?
Dampak Buat Tuku dan MRT Sama-Sama Untung!
- Branding Next Level: Nama TUKU bakal ada di mana-mana dari papan nama stasiun, peta MRT, tiket, sampai aplikasi transportasi online. Jadi, nggak ada lagi alasan buat nggak kenal Tuku.
- Dekat di hati, Dekat di Kopi: Cipete kan udah identik sama Tuku, dan sekarang makin lekat lagi. Buat yang sering lewat sana, nama Tuku bakal nempel banget di di kepala. Kaya, "Eh ngopi ke Tuku yuk?"
- Boost Reputasi: Nama Tuku di stasiun MRT tuh bikin merek ini keliatan makin solid, keren, dan pro.
- Cuan Non-Tiket: Naming rights ini bantu banget nambahin pendapatan MRT Jakarta, yang katanya sekitar 30-40% dari total penghasilan non-tiket. Lumayan banget buat modal ngembangin layanan, kan?
- Kolaborasi Lokal: Kerjasama sama brand lokal kayak Tuku tuh bikin MRT keliatan lebih relate sama masyarakat. Rasanya lebih punya "rasa Jakarta" gitu.
Emang Naming Rights Itu Bagian dari Campaign Marketing?
Yup, 100% iya! Ini strategi branding yang nggak cuma soal eksposur, tapi juga soal membangun identitas dan kedekatan dengan audiens. Dengan nama TUKU yang terus disebut-sebut setiap hari, mereka dapet efek top of mind alias selalu diinget.
- Visibilitas Maksimal: Ribuan orang lihat nama TUKU tiap hari.
- Prestise Naik: Kesannya Tuku itu udah jadi pemain besar.
- Efek Jangka Panjang: Nama stasiun bakal terngiang-ngiang bahkan setelah kontrak selesai. (contoh kaya Lebak Bulus Grab)
Sistem Naming Rights di MRT Jakarta: Gimana, Sih?
Buat yang belum tahu, MRT Jakarta udah punya beberapa stasiun yang dijual hak penamaannya. Misalnya:
- Dukuh Atas BNI
- Fatmawati Indomaret
- Blok M BCA
Prosesnya kurang lebih gini:
- Pilih Stasiun: Perusahaan bisa pilih stasiun mana yang masih available buat diberi nama.
- Teken Kontrak: Biasanya durasi kontrak itu sekitar 5-10 tahun.
- Nama Resmi Dipasang: Mulai dari papan nama sampai peta digital, nama perusahaan bakal tertera.
Tentu aja, biaya buat naming rights ini nggak murah. Tapi, dengan segala manfaat yang didapat, investasi ini worth it banget.
Hmm, liat Tuku bisa branding sampai level stasiun, jadi mikir kan? Apa saatnya kita juga coba beli hak penamaan? Gimana kalau jadi Stasiun Lebak Bulus Seakun? Nggak cuma keren, tapi bikin yang denger langsung penasaran. Hahaha, siapa tahu MRT baca ini dan kasih diskon buat minsea, ya. 😉
Naming rights MRT Jakarta, Stasiun Cipete Raya Tuku, branding Toko Kopi Tuku, campaign marketing MRT, strategi branding lokal, MRT Jakarta naming rights, Stasiun MRT Cipete Raya, brand awareness lokal, Toko Kopi Tuku Cipete, naming rights perusahaan Indonesia.