JUMBO: Animasi Karya Anak Bangsa Rasa Global yang Siap Bikin Kita Balik Jadi Anak Kecil Lagi

Silvia Nur Chairina

1 April 2025

Sinema

Sekawan, tahun ini Indonesia udah ngeluarin satu film yang katanya sih bisa nyentuh anak-anak sampai orang dewasa yang udah lupa caranya mimpi: Jumbo. film animasi lokal yang dikerjain bareng-bareng selama lima tahun penuh cinta sama 400 lebih kreator dari seluruh Indonesia. Udah kayak proyek gotong-royong rasa Pixar, tapi dengan napas Nusantara yang kental.

Ternyata nih, di balik layar Jumbo bukan cuma sekadar bikin animasi lucu buat anak-anak. Menurut produser eksekutifnya, Heri B. Salim, sejak awal niat mereka memang nggak pernah mau bikin film yang "cuma buat anak-anak." Jumbo diciptakan sebagai film yang universal. Sesuatu yang bisa dinikmati siapa pun, anak kecil, remaja yang baru kenal cinta pertama, sampai orang dewasa yang mulai lupa rasanya percaya sama keajaiban.

“Jumbo itu untuk kita, untuk anak-anak kita, dan untuk anak-anak dalam diri kita,” katanya. Kalimat ini terus diulang saat press screening, kayak mantra buat mengingatkan kita bahwa semua orang butuh cerita yang hangat dan penuh makna.

Film ini ceritanya tentang Don, anak kecil yang sering dipanggil "Jumbo" sama temen-temennya. Julukan itu bukan pujian, tapi lebih ke arah ejekan. Walau begitu, Don tetap punya mimpi gede: bikin pertunjukan dari buku dongeng warisan ayah-ibunya. Tapi ya, kayak dongeng klasik, petualangan Don nggak mulus-mulus amat. Justru di situlah keajaibannya. Untungnya, Don nggak sendirian. Dia ditemani Oma, sahabatnya, dan Meri, cewek misterius dari dunia lain yang lagi sibuk nyari orang tuanya.

Di sini, Jumbo jadi lebih dari sekadar animasi. Dia berubah jadi metafora tentang keberanian, persahabatan, dan gimana kita harus percaya sama mimpi, walau orang lain bilang itu mustahil. Sutradara sekaligus penulis film ini, Ryan Adriandhy bilang, “Aku berharap kita semua yang selesai nonton Jumbo bisa ingat bahwa kita bisa sesekali nemuin keajaiban di sekitar kita, di orang-orang dekat kita. Dan semua yang kita capai hari ini, itu buah dari cerita masa kecil kita juga.”

Tapi tentu aja, sekawan, bikin film kayak gini nggak semudah bikin story Instagram. Visi besar Ryan buat bikin film yang bisa nyentuh semua generasi itu butuh tim yang solid banget. Makanya Jumbo digarap bareng lebih dari 400 kreator lokal selama 5 tahun penuh perjuangan.

Deretan pengisi suaranya juga nggak main-main. Ada aktor cilik kayak Prince Poetiray, Quinn Salman, Yusuf Ozkan, Graciella Abigail, sampai Muhammad Adhiyat. Belum lagi ditambah nama-nama gede kayak Ariel NOAH, Bunga Citra Lestari, Angga Yunanda, Cinta Laura Kiehl, Kiki Narendra, hingga Ragna Riantiarno.

Dan kabar baiknya nih, film ini nggak cuma bakal bikin bangga di negeri sendiri. Jumbo juga bakal tayang di 17 negara, termasuk Turki, Mongolia, dan negara-negara Eropa lainnya. Global banget kan?

Jadi, Lebaran ini, jangan cuma sibuk sama ketupat dan opor sekawan. Sisain waktu buat nonton Jumbo di bioskop bareng keluarga, family time sambil support anak bangsa kenapa enggak?!


 film animasi Indonesia, film animasi terbaru 2025, Jumbo film animasi, film Lebaran 2025, film anak Indonesia, animasi lokal berkualitas, film keluarga Indonesia, film anak dan remaja, film anak-anak Indonesia, film animasi bioskop, animasi karya anak bangsa, film nasional rasa internasional, animasi Indonesia go international, film Indonesia tayang global, film Indonesia terbaik, film animasi untuk semua umur, film dengan pengisi suara artis, film Ariel NOAH, film Bunga Citra Lestari, film Cinta Laura Kiehl, film produksi Visinema Studios, film inspiratif Indonesia, cerita masa kecil, film nostalgia anak-anak, film yang menyentuh hati, film animasi bermakna, film anak Indonesia ke luar negeri, film kreator lokal, film animasi berkualitas global, karya anak bangsa mendunia, animasi Indonesia di 17 negara