Viral di Sosmed, Tapi Ternyata Ghiblifikasi Foto Bisa Jadi Penghinaan Seni Lho!

Silvia Nur Chairina

10 April 2025

Update

Sekawan, pasti udah nggak asing lagi kan liat foto-foto yang diubah jadi gambar animasi ala Studio Ghibli di Instagram atau X (dulu Twitter)? Gaya animasi yang terkenal itu bikin foto kita jadi keren banget, apalagi kalau udah jadi gambar yang punya vibe dreamy dan penuh emosi. Nah, ternyata ada cerita menarik di balik tren ini, lho! Fitur baru dari OpenAI yang bisa ngubah foto jadi gambar bergaya Ghibli ternyata bikin heboh banyak orang. Tapi, nggak semua orang setuju, ada yang merasa kalau ini malah nggak menghargai seni. 

Fitur ini muncul lewat GPT-4o yang bikin foto kita bisa jadi karya animasi ala Ghibli, yang dikenal dengan karakteristik animasi yang sangat emosional. CEO OpenAI Sam Altman bahkan sempet ganti foto profilnya di media sosial jadi gambar dengan gaya Ghibli. Tapi, di balik serunya fitur ini, ada juga yang merasa kalau OpenAI udah manfaatin gaya khas Ghibli tanpa izin. Ghibli, yang udah punya identitas kuat di dunia animasi, bisa aja nuntut OpenAI karena udah pake gaya mereka tanpa lisensi.

Nah, masalahnya bukan cuma soal pelanggaran hak cipta, tapi juga tentang seni itu sendiri. Hayao Miyazaki, pendiri Studio Ghibli, udah sering banget bilang kalau teknologi AI itu nggak bisa menangkap esensi seni dan perasaan manusia. Menurutnya, AI itu cuma bisa meniru, tapi nggak bisa ngerasain apa yang ada di balik karya seni. Miyazaki pernah bilang kalau AI itu kayak penghinaan terhadap seni dan kehidupan, dan dia nggak bakal pernah pake teknologi ini di karyanya. Gimana menurut kalian, guys? Keras banget ya pendapat Miyazaki soal AI?

Tapi, masalahnya bukan cuma soal seni aja. Ini juga nyangkut ke masalah hak cipta, lho. Ghibli bisa aja berargumen kalau OpenAI udah nyalahgunakan gaya mereka tanpa izin. Di sisi lain, OpenAI juga bilang kalau mereka menghormati hak cipta dan punya kebijakan yang mencegah gambar yang meniru karya seniman yang masih hidup. Meskipun begitu, kadang-kadang gaya seni itu nggak gampang dibedain, apalagi kalau AI udah bisa niru dengan sangat mirip.

Di satu sisi, tren ini jadi menarik banget karena AI bisa bikin karya seni yang keren. Tapi, di sisi lain, kita juga harus ngertiin kalau seni itu bukan cuma soal gambar, tapi juga tentang perasaan dan proses kreatif. AI mungkin bisa bikin gambar yang bagus, tapi nggak bisa ngerasain atau ngebawa emosi yang sama seperti seniman manusia. Jadi, apakah AI ini cuma tren seru atau malah merusak seni yang sesungguhnya? Sekawan, gimana pendapat kalian? Apakah AI bisa ngasih kita karya seni yang bener-bener ngena, atau malah cuma bikin seni jadi sekadar tiruan? 


Ghiblifikasi foto, tren Ghibli di media sosial, foto jadi animasi, kecerdasan buatan, AI Ghibli, hak cipta seni, pelanggaran hak cipta, Studio Ghibli, Hayao Miyazaki, animasi AI, seni digital, AI dan seni, OpenAI, teknologi AI, hak cipta Ghibli, foto Instagram Ghibli, viral di X, tren foto Ghibli, foto animasi, AI untuk seni.